Monday, November 16, 2015

Musim Pancaroba, Suhu Naik Bisa Mencapai 5 Derajat Celcius




TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Andi Eka Sakya mengatakan, wilayah di Indonesia mulai memasuki pancaroba. Fenomena El Nino yang sebelumnya dianggap menjadi penyebab kemarau dan keterlambatan musim hujan, kata Andi, kekuatannya melemah.

"Ini terjadi di seluruh dunia. El Nino ini terus terjadi karena ini fenomena di Pasifik. Indonesia harus bersyukur berada di wilayah khatulistiwa, suhu muka laut sudah mulai hangat. Sekarang ini sedang masa transisi," kata Andi di Kantor BMKG, Jakarta, Rabu 11 November 2015.

Andi mengatakan, ada beberapa ciri udara ketika pancaroba di antaranya akan sering terjadi cuaca panas terik dari pagi sampai tengah hari. Perubahan suhu naik bisa mencapai 5 derajat Celcius. "Kelembapan udara yang tinggi sehingga udara terasa gerah," kata Andi.

Andi mengatakan bahwa perubahan cuaca sangat signifikan antara siang menjelang sore dan malam. Hal ini menyebabkan embusan angin yang kuat dan kencang, juga hujan lebat terjadi secara tiba-tiba. "Durasinya pendek dan lokasi hujan yang berubah sporadis," katanya.

Efek dari kondisi ini, menurut Andi, membuat badan cepat lelah, ketahanan tubuh lebih cepat menurun, serta menimbulkan gejala dehidrasi. Akibat berikutnya tubuh akan mudah terkena penyakit demam flu akibat perubahan kondisi cuaca mendadak. "Makanya minum air putih yang banyak, dan vitamin, kencur, kunyit," kata dia.

Andi menyarankan agar masyarakat mengenali tanda terjadinya puting beliung dengan mengenali lingkungan kerja dan tempat tinggal. "Ini untuk mengetahui ke mana harus mencari perlindungan," ujarnya.

Wilayah Indonesia, menurut prediksi BMKG, akan memasuki awal musim hujan pada November dan Desember akhir. Puncak musim hujan diprediksi pada Januari hingga Februari 2016.






0 comments: