Wednesday, November 25, 2015

BMKG: Waspadai Banjir Jakarta pada Jan-Feb




JAKARTA (SK) – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengingatkan warga Jakarta akan ancaman banjir selama puncak musim hujan sepanjang Januari-Februari (Jan-Feb) 2016.

“Hujan di Jakarta, intensitasnya masih rendah mengingat se­panjang November merupakan ma­sa transisi pergantian musim atau periode pancaroba,” kata Andi Eka Sakya di Jakarta, Rabu (11/11).

Pada akhir November, lanjut Andi, intensitas hujan diperkirakan semakin naik sampai menemui pun­caknya pada pergantian tahun 2015 menuju 2016.

“Sekarang angin masih berpendar, hujan belum teratur. Kita se­dang dalam masa pancaroba atau transisi pergantian musim,” ucapnya.

Ditambahkan, daya serap permukaan tanah di Jakarta terhadap air hujan terbilang rendah. Karena itu, jika hujan deras melanda cenderung akan menutupi permukaan daratan Jakarta hingga menimbulkan banjir.

“Daya serap Jakarta terhadap air hu­jan kurang baik. Untuk itu, perlu di­buat pengaturan dan pe­na­taan alir­an air sungai dan memperba­nyak sumur biopori. Hal itu penting agar tidak menimbulkan ma­sa­lah saat intensitas curah hujan di Ja­kar­ta semakin meningkat,” tu­tur­nya.

Intensitas curah hujan, menurut Andi, akan terus meningkat ti­dak hanya di Jakarta. Tetapi juga di banyak wilayah di Indonesia di­mulai akhir November. Dengan naiknya curah hujan maka ancaman banjir semakin tinggi.

“Beberapa wilayah Indonesia yang terancam banjir seiring pe­ning­katan curah hujan seperti Su­ma­tera Utara, Sumatera Barat, Beng­kulu, Jambi, Sumatera Sela­tan, sebagian pulau Jawa dan Su­la­wesi Selatan bagian timur,” katanya.

Sementara itu, beberapa wila­yah di Indonesia justru sudah me­ma­suki musim hujan seperti di Aceh bagian utara dan tengah, se­bagian besar Sumatera Utara, Riau bagian barat dan Jayapura.

Pada kesempatan yang sama Andi Eka Sakya mengingatkan ma­sya­rakat agar menjaga kesehatan se­lama masa pancaroba. Karena peru­bahan suhu dan cuaca eks­trim secara tiba-tiba akan menimbulkan gangguan kesehatan.

“Untuk itu, masyarakat lebih memperhatikan kesehatannya agar tak mudah sakit,” katanya.
Persiapan lain yang perlu dila­ku­kan, Andi menyebutkan pena­ta­an infrastruktur. Karena di masa pan­caroba cenderung diwarnai de­ngan adanya hembusan angin yang kencang, hujan lebat sporadis da­tang secara tiba-tiba dengan durasi pendek.

Dengan karakteristik cuaca be­lakangan ini, sebaiknya setiap pihak segera memperhatikan saluran air agar alirannya lancar, me­nguatkan struktur bangunan yang rentan dan pohon-pohon rimbun agar dipangkas agar tidak roboh secara tiba-tiba. (sen)




0 comments: