Tuesday, October 20, 2015

El Nino Menguat, Kemarau Diperkirakan Hingga November


JakartaCNN Indonesia -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan fenomena El Nino diprediksi akan menguat mulai Agustus hingga Desember 2015.

Tren penguatan El Nino 2015 ini ditunjukkan oleh kenaikan indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) dari 1,6 pada Juni menjadi 2,2 pada Desember 2015. 

Panjangnya musim kemarau di berbagai tempat di Indonesia, terutama si sebelah selatan khatulistiwa diduga merupakan dampak dari fenomena El Nino yang kini telah mencapai level sedang.

"Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi terkena dampak El Nino 2015 meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Sulawesi Selatan (Sulsel)," kata Andi saat konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Kamis (30/7).

Jawa, Sulsel, Lampung, Bali, NTB, dan NTT telah mengalami hari tanpa hujan berturut-turut yang sangat panjang. Andi mengatakan wilayah-wilayah tersebut sudah kering sejak Mei 2015 sesuai dengan pantauan Peta Pemantauan Hari Tanpa Hujan milik BMKG. (Baca juga: Kekeringan Landa Delapan Provinsi di Indonesia)

"NTB dan NTT telah memasuki musim kemarau sejak Maret 2015 dan diprediksi berlangsung hingga November 2015. Sementara Jawa memasuki musim kemarau sejak April 2015 dan diprediksi berlangsung hingga Oktober 2015," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan fenomena El Nino yang memengaruhi panjang kemarau 2015 ini selanjutnya dapat menyebabkan awal musim hujan 2015/2016 di beberapa daerah mengalami kemunduran. 


"Musim hujan 2015/2016 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mulai pada bulan November atau Desember," kata Andi.

Hal ini kemudian berdampak pada panjangnya masa panceklik atau gagal panen. Pada sektor kehutanan, El Nino dapat berdampak pada kebakaran hutan dan lahan. Sementara, pada sektor kesehatan, El Nino akan berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih dan meningkatnya demam berdarah.

El Nino merupakan gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik sekitar katulistiwa khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru). (Baca juga: Defisit Air di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara akan Terus Naik)
Hal ini menyebabkan adanya penyimpangan iklim. Dalam laman resmi BMKG dinyatakan, dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia umumnya hangat. Ini membuat proses penguapan mudah terjadi dan awan-awan hujan mudah terbentuk. 

Namun saat fenomena El Nino terjadi, perairan sekitar Indonesia umumnya tak seperti biasanya karena suhunya turun. Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia. Hal ini berdampak pada pengurangan jumlah curah hujan yang signifikan di Indonesia.  (sur)


http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150730155043-20-69137/el-nino-menguat-kemarau-diperkirakan-hingga-november/ ] - Oleh : Yohannie Linggasari, CNN Indonesia Kamis, 30/07/2015 19:05 WIB


0 comments: